By. NARFIN / STIKMA
BAB
I
PENDAHULUAN
Ketidak suburan
atau infertilitas telah menjadi momok bagi pasangan suami istri. Infertilitas
bisa terjadi baik pada wanita maupun laki-laki. Pasangan suami istri akan dikatakan
mengalami infertilitas jika dalam waktu setahun atau lebih belum berhasil hamil
meski sudah berusaha. Hingga saat ini kasus infertilitas diperkirakan telah
mencapai 15% - 20%. Kesuburan
seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor utamanya tentu usia. Semakin
bertambah usia maka tingkat kesuburan akan semakin menurun.
Pada usia 20 –
24 tahun, kejadian infertilitas sangat rendah yakni hanya 6% - 9%. Pada usia 25
– 29 tahun naik menjadi 15%, sedangkan pada usia 30 – 34 tahun berlipat menjadi
30%. Angka ini akan meningkat tajam menjadi 64% pada usia 35 tahun. Selain
usia, gaya hidup pun menjadi salah satu factor yang tidak bisa disepelekan.
Sebab, gaya hidup tidak sehat bisa memicu turunnya kualitas kesuburan
seseorang.
Gaya
hidup tidak sehat tersebut antara lain kebiasaan mengonsumsi alkohol dan
narkoba, kurang olahraga, dan obesitas. “Konsumsi alkohol dan narkoba, pada
wanita dapat menghambat ovulasi sehingga siklus haid terganggu. Pada pria
kualitas sperma menurun,” .
Gaya
hidup tidak sehat lainnya adalah kebiasaan merokok. Kebiasaan merokok dapat
menurunkan kesuburan terutama pada wanita. Setidaknya 60% wanita perokok
mengalami infertilitas.
Pengaruh rokok
pada kesuburan wanita dipengaruhi oleh jumlah rokok yang dihisap per hari.
Menghisap rokok kurang dari 20 batang per hari akan menurunkan kesuburan hingga
25 %. Bila lebih dari 20 batang per hari kesuburannya akan menurun hingga 50%. Pada
laki-laki, rokok dapat menurunkan kuantitas dan kualitas sperma, serta
meningkatkan jumlah sperma abnormal.
Parahnya bahaya
akibat rokok tidak hanya mengintai perokok itu sendiri (perokok aktif) saja,
tapi juga orang lain yang ada disekitarnya (perokok pasif). Hal ini disebabkan
oleh kandungan nikotin pada asap rokok yang dihisap baik oleh perokok aktif
maupun perokok pasif. “Nikotin dapat meningkatkan amplitude gelombang uterotuba
sehingga meningkatkan angka kejadian kehamilan ektopik atau kehamilan diluar
rahim,”. Selain itu, nikotin juga meningkatkan prosentase kasus keguguran dan
kelainan genetik, seperti down syndrome.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Infertilitas didefinisikan sebagai
ketidakmampuan pasangan untuk hamil dalam setahun setelah mencoba secara aktif
untuk hamil (berhubungan tanpa pengaman), atau mengalami keguguran sebanyak
satu / dua kali atau Pasangan suami istri yang telah melakukan hubungan seksual
secara teratur tanpa kontrasepsi selama satu tahun tetapi belum mampu hamil dan
melahirkan anak hidup disebut pasangan infertil atau pasangan tidak subur.
Berarti pasangan tersebut mengalami masalah infertilitas. Banyak faktor yang
menjadi penyebab infertilitas (ketidaksuburan) sehingga pasangan suami istri
tidak mempunyai anak, antara lain:
1. Faktor hubungan seksual, yaitu
frekuensi yang tidak teratur (mungkin terlalu sering atau terlalu jarang),
gangguan fungsi seksual pria yaitu disfungsi ereksi, ejakulasi dini yang berat,
ejakulasi terhambat, ejakulasi retrograde (ejakulasi ke arah kandung kencing),
dan gangguan fungsi seksual wanita yaitu dispareunia (sakit saat hubungan
seksual) dan vaginismus.
2. Faktor infeksi, berupa infeksi
pada sistem seksual dan reproduksi pria maupun wanita, misalnva infeksi pada
buah pelir dan infeksi pada rahim.
3. Faktor hormon, berupa gangguan
fungsi hormon pada pria maupun wanita sehingga pembentukan sel spermatozoa dan
sel telur terganggu.
4. Faktor fisik, berupa benturan
atau temperatur atau tekanan pada buah pelir sehingga proses produksi
spermatozoa terganggu.
5. Faktor psikis, misalnya stress
yang berat sehingga mengganggu pembentukan set spermatozoa dan sel telur. Untuk
menghindari terjadinya gangguan kesuburan pada pria maupun wanita, maka
faktor-faktor penyebab tersebut tersebut harus dihindari. Tetapi kalau gangguan
kesuburan telah terjadi, diperlukan pemeriksaan yang baik sebelum dapat
ditentukan langkah pengobatannya.
B.
Penyebab
Infertilitas Wanita
Wanita ovulasi merupakan unsur
penting dari keberhasilan pada saat pembuahan. Sederhananya, jika perempuan
tidak mampu menghasilkan telur, Anda dapat berharap untuk memiliki bayi tidak.
Indikator-indikator utama dari masalah potensial dengan ovulasi yang baik
benar-benar ada atau intermiten periode menstruasi bulanan.
1.
Wanita Kondisi
Dua kondisi medis yang lebih umum
yang melibatkan ovulasi adalah PCOS dan POI. sindrom ovarium polikistik
mempengaruhi ovulasi normal dan didefinisikan sebagai masalah hormal. Ini
adalah penyebab tertinggi tercatat infertilitas perempuan.
Insufisiensi ovarium primer juga
dapat terjadi, itu kondisi saat berfungsinya ovarium gagal sebelum perempuan
berubah 35 tahun. POI umumnya dianggap menopause dini, yang merupakan penyakit
yang sama sekali berbeda.
2.
Asosiasi
Ada
masalah rahim lain yang juga berkontribusi terhadap infertilitas.
- Uterual Fibroid (benjolan
non-kanker yaitu pada dinding rahim
- Saluran telur tersumbat disebabkan
oleh operasi kehamilan ektopik, penyakit radang panggul atau endometriosis
- Fisik masalah dengan rahim
C.
Faktor-faktor Yang
Meningkatkan Risiko Infertilitas
Selain masalah dengan kesehatan,
faktor genetik dan gaya hidup juga dapat mempengaruhi kemandulan di kalangan
wanita. Termasuk:
-
Alkohol dan merokok
-
Miskin diet
-
Mendapatkan tua
-
Terlalu banyak aktivitas fisik
-
Stres berlebihan
-
Dalam kondisi atau kelebihan berat badan
-
Infeksi menular seksual
-
Kesehatan isu yang mempengaruhi hormon tubuh memproduksi kemampuan
1.
Faktor Umur
Seringkali
perempuan bekerja saat ini tidak memiliki anak sampai usia 30 dan 40-an dan
sepertiga dari total kasus infertilitas melibatkan perempuan yang berusia lebih
dari 35 tahun.
Mengapa Umur Faktor Kunci Kesuburan?
- Ovarium memburuk dari waktu ke
waktu, dan ini mempengaruhi telur mereka merilis kemampuan
- Lebih lama Gals menghasilkan
kurang telur
- Telur dirilis oleh seorang wanita
tua yang tidak kuat
- Wanita lebih besar mungkin
mengalami masalah kesehatan yang mengganggu kesuburan
- Perempuan tua memiliki tingkat
yang lebih tinggi miscarrieag
2.
Obat yang Merangsang Kesuburan
Obat ini
sering diresepkan untuk wanita yang memiliki masalah kesuburan.
- Klomifen
sitrat: Sering kali dianjurkan untuk wanita
dengan PCOS dan kerusakan yang terkait hormon. Anda mungkin mengenali sebagai
Clomid, merek yang populer dan diambil secara lisan.
- Manusia
menopause gonadotropin: HMG adalah sebuah
injeksi yang digunakan untuk merangsang ovarium secara langsung sehingga
terjadi pembentukan telur. Pergonal dan Repronex hanya beberapa merek yang
populer.
- Analog
gonadotropin-releasing hormon: Gn-RH adalah obat
yang sering diresepkan untuk wanita yang tidak berovulasi teratur. Ini bekerja
pada kelenjar pituitari seseorang dan mempengaruhi waktu dari proses ovulasi.
Hal itu dapat dibeli sebagai obat semprot hidung atau sebagai injeksi.
- Folikel
stimulating hormone: The FSH juga merupakan
suntikan dan bekerja pada ovarium untuk mendorong ovulasi. Populer adalah merek
Gonal-F dan Follistim.
-
Metformin: metformin diberikan untuk perempuan
yang baik resisten terhadap insulin atau PCOS. Obat ini, sering diambil
bersamaan dengan klomifen atau FSH, dirancang untuk mengatur kadar hormon laki-laki
pada wanita dan menyebabkan mereka ovulasi.
-
Bromocriptine: Prolaktin adalah jenis hormon yang
menyebabkan produksi susu di kelenjar susu. Prolaktin menyebabkan ovulasi
tingkat yang cukup untuk berhenti. Bromocriptine memperlambat pelepasan
prolaktin sehingga dapat terjadi ovulasi.
3.
Beberapa Lahir Risiko
Sementara obat kesuburan inducing
sangat berhasil membantu perempuan punya bayi, mereka juga memiliki kesempatan
tinggi berkembang janin. Perempuan membawa janin mengalami masalah lebih selama
kehamilan daripada rekan-rekan single janin. Lebih dari satu janin dalam
kandungan akan meningkatkan risiko kelahiran prematur dan bayi yang lahir
prematur memiliki kesempatan lebih besar untuk mengembangkan masalah dengan
kesehatan karena ia besar nanti.
Fertilitas obat dapat mengakibatkan
hyperstimulation ovarium, yang merupakan kondisi medis yang dapat mengancam
kematian.
Karena peningkatan risiko bagi
kesehatan ditambah meningkatnya biaya teknologi reproduksi dibantu, masalah
infertilitas telah ditangani dengan metode alternatif minus efek samping.
Solusi ini mencakup rentang yang luas dari terapi alami yang dirancang untuk
membantu perbaikan tubuh. Beberapa terapi alternatif umum termasuk obat Cina,
akupunktur dan perawatan gizi berbasis.
D. Wanita Perokok
Pada tahun 2020 nanti diperkirakan kematian akibat kebiasaan merokok akan lebih banyak dibandingkan
dengan HIV, TBC, kematian persalinan, kecelakaan
lalu-lintas, bunuh diri, dan pembunuhan.
Seprti halnya pada Rokok Mengandung Darah Babi prediksi tersebut bukan
tanpa alasan. Meskipun hampir setiap orang tahu bahwa merokok dapat menimbulkan gangguan kesehatan, tetapi jumlah perokok
terus saja bertambah. Kebiasaan merokok
pun tidak lagi didominasi oleh kaum pria. Hampir di seluruh dunia, terutama di
negara-negara berkembang, semakin banyak kaum wanita yang gandrung merokok.
Beragam alasan melatarbelakangi kebiasaan merokok pada wanita.
Tidak sedikit di antaranya yang beranggapan bahwa rokok adalah simbol wanita
modern yang seksi, glamour,
matang, dan mandiri. Akan tetapi, di lain pihak ada pula orang yang memiliki
kesan bahwa wanita yang merokok bukanlah wanita “baik-baik”. Tak perlu diperdebatkan, kedua pendapat
subjektif itu tentu saja sama ngawurnya. Merokok bukanlah cara yang benar untuk menunjukkan independensi
seorang wanita. Demikian pula sebaliknya, merokok tidak dapat dijadikan ukuran moral seseorang. Jadi jelas
bahwa anjuran untuk tidak merokok
semata-mata atas pertimbangan dampak negatifnya terhadap kesehatan.
Pada prinsipnya, merokok
adalah kebiasaan yang dapat merugikan kesehatan,
baik bagi pria maupun wanita.
Hubungan erat antara penyakit jantung, paru-paru, dan kanker dengan kebiasaan merokok tentunya sudah menjadi
pengetahuan umum. Sayangnya, dampak negatif rokok terhadap wanita
tidak “sesempit” itu. Begitu banyak gangguan kesehatan akibat kebiasaan merokok yang secara “eksklusif” hanya
menyerang kaum wanita, khususnya yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi.
Gangguan yang berkaitan dengan kesehatan
reproduksi tersebut dapat bermacam-macam bentuknya, health articles ini mungkin dirasa
perlu dikarenakan untuk pencegahan mulai dari gangguan haid, early menopause
(lebih cepat berhenti haid) hingga sulit untuk hamil. Pada wanita perokok
terjadi pula peningkatan risiko munculnya kasus kehamilan di luar kandungan dan
keguguran. Selain itu, sebagaimana yang tertulis dengan jelas dalam setiap
kemasan rokok, kebiasaan
merokok dapat menyebabkan timbulnya kecacatan pada janin.
Sejauh ini terdapat kurang lebih dua puluh penelitian yang memaparkan
kaitan merokok dengan
infertilitas. Penelitian pada mencit menunjukkan, nikotin dalam rokok menyebabkan gangguan pematangan ovum (sel telur). Hal inilah yang
diduga menjadi penyebab sulitnya terjadi kehamilan pada wanita yang merokok.
Selain itu, nikotin juga
menyebabkan gangguan pada proses pelepasan ovum dan memperlambat motilitas
tuba, sehingga risiko seorang wanita
perokok untuk mengalami kehamilan di luar kandungan menjadi sekira 2-4
kali lebih tinggi dibandingkan wanita bukan perokok.
Nikotin pula yang menjadi biang kerok berkaitan dengan healthy lifestyle timbulnya gangguan
haid pada wanita perokok. Zat
yang menyebabkan seseorang ketagihan merokok
ini, ternyata memengaruhi metabolisme estrogen. Sebagai hormon yang salah satu
tugasnya mengatur proses haid, kadar estrogen harus cukup dalam tubuh. Gangguan
pada metabolismenya akan menyebabkan haid tidak teratur. Bahkan dilaporkan
bahwa wanita perokok akan mengalami nyeri perut yang lebih berat saat haid
tiba.
Merokok berhubungan dengan risiko tinggi untuk mengalami
kelainan dalam kehamilan, antara lain ketuban pecah sebelum waktunya (KPSW) dan
gangguan pada plasenta (ari-ari). Kebiasaan merokok pun dikaitkan dengan
kelahiran prematur dan berat badan bayi yang dilahirkan akan cenderung rendah.
Bayi yang terlahir dengan berat badan rendah biasanya memiliki risiko tinggi
untuk mengalami kesakitan bahkan kematian.
Di luar masalah kesehatan reproduksi, seorang wanita perokok juga dihadapkan pada masalah
kecantikan dan kesehatan tulang.
Profesor Antony Young dari Guys, Kings and St.Thomas School of Medicine, London Inggris, menyatakan
bahwa seseorang merokok atau
tidak dapat diketahui hanya dengan melihat wajahnya. Seorang perokok memiliki lebih banyak kerutan
dan warna kulitnya terlihat lebih keabuan. Ini yang menyebabkan mereka tampak
lebih tua dibandingkan wanita seusianya.
Merokok mengaktifkan enzim yang menghancurkan kolagen, sebuah zat yang diperlukan
untuk mempertahankan elastisitas kulit. Akibatnya, pada wajah seorang perokok akan timbul lebih banyak
kerutan dibandingkan bukan perokok,
terutama di sekitar mulut dan mata. Selain itu, saat seorang perokok menghisap rokoknya, karbon monoksida yang
terdapat dalam asap rokok akan
terserap di dalam darah. Zat toksik yang biasa terdapat pada asap knalpot
kendaraan bermotor itu, ternyata 200 kali lebih mudah terikat pada hemoglobin
(transporter oksigen) dibandingkan oksigen. Hal ini menyebabkan organ-organ
yang seharusnya mendapatkan oksigen dan nutrisi makanan menjadi terganggu
metabolismenya, termasuk kulit, organ terluas yang perlu diberi nutrisi.
Masalah lainnya yang harus dihadapi seorang wanita perokok adalah kerapuhan pada tulang. Wanita perokok memiliki massa tulang
yang lebih rendah karena efek inhibisi estrogen yang disebabkan oleh nikotin.
Padahal, estrogen juga berperan penting untuk membantu metabolisme tulang.
Seperti diketahui, secara alamiah saat seorang wanita mengalami menopause
kadar estrogen dalam tubuhnya akan berkurang drastis. Di sisi lain, wanita perokok akan memiliki kadar
estrogen yang lebih rendah dan berisiko mengalami menopause lima tahun lebih
cepat dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok. Kombinasi kedua hal
tersebut mengakibatkan wanita perokok berisiko tinggi untuk mengalami
osteoporosis (keropos tulang).
Tanpa bermaksud menakut-nakuti, seluruh fakta tentang dampak negatif rokok terhadap kesehatan wanita sangat penting untuk diketahui. Namun perlu pula
diingat, sedalam apa pun pengetahuan tersebut kita miliki, tentu tak akan
banyak artinya jika tidak disertai dengan upaya konkret untuk berhenti merokok. Yakinlah bahwa dengan tidak merokok dan mencoba dengan healthy liferstyle kita telah
menanamkan investasi besar bagi kesehatan pribadi maupun orang-orang
terdekat yang kita sayangi.
E. Alasan Mengapa Rokok Buruk Bagi Perempuan
Sebuah studi terbaru dilakukan Rachel Huxley dari Universitas Minnesota.
Studi yang diterbitkan dalam The Lancet Medical Journal itu mengungkap meski
perempuan cenderung merokok lebih sedikit daripada pria, mereka berada pada
risiko 25 persen lebih besar terkena dampak dari rokok.
Secara biologis, perempuan lebih rentan terhadap bahaya dari merokok
aktif dan pasif. Mari kita melihat alasan di balik fenomena ini sebagaimana
diulas Times of India, Senin (9/1/2012).
- Wanita
hamil dan merokok
Rokok sangat berbahaya bagi bayi yang belum lahir karena mengurangi
oksigen dalam tubuh sang bunda, serta meningkatkan risiko keguguran. Jika pun
lahir, risiko bayi lahir cacat pun meningkat.
- Infertilitas
dan merokok
Ahli medis telah mengingatkan merokok dapat memiliki dampak negatif pada
kesuburan pada wanita. Bila dibandingkan non-perokok, wanita merokok hanya 30
persen berkemungkinan mengandung seorang anak.
- Kanker
payudara dan merokok
Sebuah studi yang dilakukan Stephanie Soil, seorang lulusan Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Pittsburgh, terhadap 13.388 wanita menunjukkan
perempuan merokok berada pada risiko tinggi terkena kanker payudara ketika
dibandingkan pada rekan-rekan mereka yang non-perokok.
-Penyakit
jantung dan merokok
Menurut sebuah studi dari University of Minnesota dan Universitas Johns
Hopkins karena berbasis gender, perbedaan biologis antara pria dan wanita,
wanita yang merokok 25 persen lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit yang
berpotensi fatal seperti penyakit jantung.
Studi ini menggarisbesarkan bahwa, “Wanita lebih berkemungkinan mungkin
mengekstrak karsinogen (zat penyebab kanker) dan racun dari setiap batang rokok
dibandingkan laki-laki”.
Sedangkan kabar baiknya bagi wanita yang berencana untuk berhenti
merokok, dengan berhenti merokok risiko terserang penyakit jantung koroner
dapat terpangkas setengahnya dalam tahun pertama.
-Risiko
lain rokok bagi kesehatan perempuan
Terlepas dari risiko infertilitas dan kanker payudara, merokok juga dapat
menyebabkan kanker paru-paru pada wanita. Salah satu penyebab utama dari
masalah pernapasan, merokok dapat menyebabkan terbentuknya plak atau gumpalan
dalam pembuluh darah (penyakit arteri perifer). Wanita yang merokok juga
berhadapan pada risiko terkena osteoporosis lebih besar. Hal ini juga terkait
dengan masa menopause yang lebih cepat daripada non-perokok.
-Apakah
rokok jenis “light” juga berbahaya bagi wanita?
Ya, bahkan rokok berkategori “light”berbahaya bagi wanita karena
menimbulkan sejumlah masalah kesehatan. Hal ini diyakini bahwa sesedikitnya
satu hingga empat batang rokok per hari dapat meningkatkan risiko wanita
perokok menderita serangan jantung. Dalam beberapa kasus mencatat, yang paling
tidak menguntungkan mereka mengalami kematian akibat penyakit jantung.
Sebuah studi terbaru dilakukan Rachel Huxley dari
Universitas Minnesota. Studi yang diterbitkan dalam The Lancet Medical Journal
itu mengungkap meski perempuan cenderung merokok lebih sedikit daripada pria,
mereka berada pada risiko 25 persen lebih besar terkena dampak dari rokok.
Secara biologis, perempuan lebih rentan terhadap bahaya dari merokok
aktif dan pasif. Mari kita melihat alasan di balik fenomena ini sebagaimana
diulas Times of India, Senin (9/1/2012).
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Ketidak suburan
atau infertilitas telah menjadi momok bagi pasangan suami istri. Infertilitas
bisa terjadi baik pada wanita maupun laki-laki. Pasangan suami istri akan
dikatakan mengalami infertilitas jika dalam waktu setahun atau lebih belum
berhasil hamil meski sudah berusaha. Hingga saat ini kasus infertilitas
diperkirakan telah mencapai 15% - 20%. Kesuburan
seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor utamanya tentu usia. Semakin
bertambah usia maka tingkat kesuburan akan semakin menurun.
Gaya hidup
tidak sehat antara lain kebiasaan mengonsumsi alkohol dan narkoba, kurang
olahraga, dan obesitas. “Konsumsi alkohol dan narkoba, pada wanita dapat
menghambat ovulasi sehingga siklus haid terganggu. Pada pria kualitas sperma
menurun,”. Gaya hidup tidak sehat lainnya adalah kebiasaan merokok. Kebiasaan
merokok dapat menurunkan kesuburan terutama pada wanita. Setidaknya 60% wanita
perokok mengalami infertilitas.
Pengaruh rokok
pada kesuburan wanita dipengaruhi oleh jumlah rokok yang dihisap per hari.
Menghisap rokok kurang dari 20 batang per hari akan menurunkan kesuburan hingga
25 %. Bila lebih dari 20 batang per hari kesuburannya akan menurun hingga 50%.
Pada laki-laki, rokok dapat menurunkan kuantitas dan kualitas sperma, serta
meningkatkan jumlah sperma abnormal.
Dari uraian di
atas, penulis mengajukan saran supaya menghindari faktor-faktor tersebut untuk
menekan angka kejadian infertilitas.
.
DAFTAR PUSTAKA
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah berkenan memberi petunjuk dan
kekuatan kepada penulis sehingga makalah, “Stereotip Terhadap Perempuan” ini
dapat diselesaikan.
Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, olehnya itu kritik dan
saran yang sifatnya membangun sangan saya harapkan.
Demikian dan
akhir kata saya ucapkan banya terima kasih.
Makassar, 9 April
2012
P e n u l i
s
i
|
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................. 2
A.
Pengertian........................................................................................................... 2
B.
Penyebab Infertilitas Wanita............................................................................ 4
C.
Faktor-faktor Yang Meningkatkan Risiko Infertilitas
..................................... 5
D.
Wanita Perokok................................................................................................ 7
E.
Alasan Mengapa Rokok Buruk
Bagi Perempuan....................................... 11
BAB III PENUTUP......................................................................................................... 14
DAFTAR
PUSTAKA...................................................................................................... 15
ii
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar