Y a p m a

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIK) MAKASSAR

Alamat Jl. Maccini Raya No. 197 Makassar(0411) 436068

Menerima Mahasiswa Baru T.A. 2016-2017
PROGRAM STUDI :
* KESEHATAN MASYARAKAT
* S1 KEPERAWATAN
* PROFESI NERS

FACEBOOK CENTER
Created by:Razak Facebook

Kamis, 23 April 2015

INFERTILITAS PADA WANITA


By. NARFIN / STIKMA
BAB I
PENDAHULUAN

Ketidak suburan atau infertilitas telah menjadi momok bagi pasangan suami istri. Infertilitas bisa terjadi baik pada wanita maupun laki-laki. Pasangan suami istri akan dikatakan mengalami infertilitas jika dalam waktu setahun atau lebih belum berhasil hamil meski sudah berusaha. Hingga saat ini kasus infertilitas diperkirakan telah mencapai 15% - 20%.     Kesuburan seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor utamanya tentu usia. Semakin bertambah usia maka tingkat kesuburan akan semakin menurun.
Pada usia 20 – 24 tahun, kejadian infertilitas sangat rendah yakni hanya 6% - 9%. Pada usia 25 – 29 tahun naik menjadi 15%, sedangkan pada usia 30 – 34 tahun berlipat menjadi 30%. Angka ini akan meningkat tajam menjadi 64% pada usia 35 tahun. Selain usia, gaya hidup pun menjadi salah satu factor yang tidak bisa disepelekan. Sebab, gaya hidup tidak sehat bisa memicu turunnya kualitas kesuburan seseorang.
Gaya hidup tidak sehat tersebut antara lain kebiasaan mengonsumsi alkohol dan narkoba, kurang olahraga, dan obesitas. “Konsumsi alkohol dan narkoba, pada wanita dapat menghambat ovulasi sehingga siklus haid terganggu. Pada pria kualitas sperma menurun,” .
Gaya hidup tidak sehat lainnya adalah kebiasaan merokok. Kebiasaan merokok dapat menurunkan kesuburan terutama pada wanita. Setidaknya 60% wanita perokok mengalami infertilitas.
Pengaruh rokok pada kesuburan wanita dipengaruhi oleh jumlah rokok yang dihisap per hari. Menghisap rokok kurang dari 20 batang per hari akan menurunkan kesuburan hingga 25 %. Bila lebih dari 20 batang per hari kesuburannya akan menurun hingga 50%. Pada laki-laki, rokok dapat menurunkan kuantitas dan kualitas sperma, serta meningkatkan jumlah sperma abnormal.
Parahnya bahaya akibat rokok tidak hanya mengintai perokok itu sendiri (perokok aktif) saja, tapi juga orang lain yang ada disekitarnya (perokok pasif). Hal ini disebabkan oleh kandungan nikotin pada asap rokok yang dihisap baik oleh perokok aktif maupun perokok pasif. “Nikotin dapat meningkatkan amplitude gelombang uterotuba sehingga meningkatkan angka kejadian kehamilan ektopik atau kehamilan diluar rahim,”. Selain itu, nikotin juga meningkatkan prosentase kasus keguguran dan kelainan genetik, seperti down syndrome.










BAB II
PEMBAHASAN

A.       Pengertian
Infertilitas didefinisikan sebagai ketidakmampuan pasangan untuk hamil dalam setahun setelah mencoba secara aktif untuk hamil (berhubungan tanpa pengaman), atau mengalami keguguran sebanyak satu / dua kali atau Pasangan suami istri yang telah melakukan hubungan seksual secara teratur tanpa kontrasepsi selama satu tahun tetapi belum mampu hamil dan melahirkan anak hidup disebut pasangan infertil atau pasangan tidak subur. Berarti pasangan tersebut mengalami masalah infertilitas. Banyak faktor yang menjadi penyebab infertilitas (ketidaksuburan) sehingga pasangan suami istri tidak mempunyai anak, antara lain:
1. Faktor hubungan seksual, yaitu frekuensi yang tidak teratur (mungkin terlalu sering atau terlalu jarang), gangguan fungsi seksual pria yaitu disfungsi ereksi, ejakulasi dini yang berat, ejakulasi terhambat, ejakulasi retrograde (ejakulasi ke arah kandung kencing), dan gangguan fungsi seksual wanita yaitu dispareunia (sakit saat hubungan seksual) dan vaginismus.
2. Faktor infeksi, berupa infeksi pada sistem seksual dan reproduksi pria maupun wanita, misalnva infeksi pada buah pelir dan infeksi pada rahim.
3. Faktor hormon, berupa gangguan fungsi hormon pada pria maupun wanita sehingga pembentukan sel spermatozoa dan sel telur terganggu.
4. Faktor fisik, berupa benturan atau temperatur atau tekanan pada buah pelir sehingga proses produksi spermatozoa terganggu.
5. Faktor psikis, misalnya stress yang berat sehingga mengganggu pembentukan set spermatozoa dan sel telur. Untuk menghindari terjadinya gangguan kesuburan pada pria maupun wanita, maka faktor-faktor penyebab tersebut tersebut harus dihindari. Tetapi kalau gangguan kesuburan telah terjadi, diperlukan pemeriksaan yang baik sebelum dapat ditentukan langkah pengobatannya.
B.        Penyebab Infertilitas Wanita
Wanita ovulasi merupakan unsur penting dari keberhasilan pada saat pembuahan. Sederhananya, jika perempuan tidak mampu menghasilkan telur, Anda dapat berharap untuk memiliki bayi tidak. Indikator-indikator utama dari masalah potensial dengan ovulasi yang baik benar-benar ada atau intermiten periode menstruasi bulanan.
1.      Wanita Kondisi
Dua kondisi medis yang lebih umum yang melibatkan ovulasi adalah PCOS dan POI. sindrom ovarium polikistik mempengaruhi ovulasi normal dan didefinisikan sebagai masalah hormal. Ini adalah penyebab tertinggi tercatat infertilitas perempuan.
Insufisiensi ovarium primer juga dapat terjadi, itu kondisi saat berfungsinya ovarium gagal sebelum perempuan berubah 35 tahun. POI umumnya dianggap menopause dini, yang merupakan penyakit yang sama sekali berbeda.
2.      Asosiasi
Ada masalah rahim lain yang juga berkontribusi terhadap infertilitas.
- Uterual Fibroid (benjolan non-kanker yaitu pada dinding rahim
- Saluran telur tersumbat disebabkan oleh operasi kehamilan ektopik, penyakit radang panggul atau endometriosis
- Fisik masalah dengan rahim

C.       Faktor-faktor Yang Meningkatkan Risiko Infertilitas
Selain masalah dengan kesehatan, faktor genetik dan gaya hidup juga dapat mempengaruhi kemandulan di kalangan wanita. Termasuk:
- Alkohol dan merokok
- Miskin diet
- Mendapatkan tua
- Terlalu banyak aktivitas fisik
- Stres berlebihan
- Dalam kondisi atau kelebihan berat badan
- Infeksi menular seksual
- Kesehatan isu yang mempengaruhi hormon tubuh memproduksi kemampuan
1.   Faktor Umur
Seringkali perempuan bekerja saat ini tidak memiliki anak sampai usia 30 dan 40-an dan sepertiga dari total kasus infertilitas melibatkan perempuan yang berusia lebih dari 35 tahun.
Mengapa Umur Faktor Kunci Kesuburan?
- Ovarium memburuk dari waktu ke waktu, dan ini mempengaruhi telur mereka merilis kemampuan
- Lebih lama Gals menghasilkan kurang telur
- Telur dirilis oleh seorang wanita tua yang tidak kuat
- Wanita lebih besar mungkin mengalami masalah kesehatan yang mengganggu kesuburan
- Perempuan tua memiliki tingkat yang lebih tinggi miscarrieag
2.   Obat yang Merangsang Kesuburan
Obat ini sering diresepkan untuk wanita yang memiliki masalah kesuburan.
- Klomifen sitrat: Sering kali dianjurkan untuk wanita dengan PCOS dan kerusakan yang terkait hormon. Anda mungkin mengenali sebagai Clomid, merek yang populer dan diambil secara lisan.
- Manusia menopause gonadotropin: HMG adalah sebuah injeksi yang digunakan untuk merangsang ovarium secara langsung sehingga terjadi pembentukan telur. Pergonal dan Repronex hanya beberapa merek yang populer.
- Analog gonadotropin-releasing hormon: Gn-RH adalah obat yang sering diresepkan untuk wanita yang tidak berovulasi teratur. Ini bekerja pada kelenjar pituitari seseorang dan mempengaruhi waktu dari proses ovulasi. Hal itu dapat dibeli sebagai obat semprot hidung atau sebagai injeksi.
- Folikel stimulating hormone: The FSH juga merupakan suntikan dan bekerja pada ovarium untuk mendorong ovulasi. Populer adalah merek Gonal-F dan Follistim.
- Metformin: metformin diberikan untuk perempuan yang baik resisten terhadap insulin atau PCOS. Obat ini, sering diambil bersamaan dengan klomifen atau FSH, dirancang untuk mengatur kadar hormon laki-laki pada wanita dan menyebabkan mereka ovulasi.
- Bromocriptine: Prolaktin adalah jenis hormon yang menyebabkan produksi susu di kelenjar susu. Prolaktin menyebabkan ovulasi tingkat yang cukup untuk berhenti. Bromocriptine memperlambat pelepasan prolaktin sehingga dapat terjadi ovulasi.
3.   Beberapa Lahir Risiko
Sementara obat kesuburan inducing sangat berhasil membantu perempuan punya bayi, mereka juga memiliki kesempatan tinggi berkembang janin. Perempuan membawa janin mengalami masalah lebih selama kehamilan daripada rekan-rekan single janin. Lebih dari satu janin dalam kandungan akan meningkatkan risiko kelahiran prematur dan bayi yang lahir prematur memiliki kesempatan lebih besar untuk mengembangkan masalah dengan kesehatan karena ia besar nanti.
Fertilitas obat dapat mengakibatkan hyperstimulation ovarium, yang merupakan kondisi medis yang dapat mengancam kematian.
Karena peningkatan risiko bagi kesehatan ditambah meningkatnya biaya teknologi reproduksi dibantu, masalah infertilitas telah ditangani dengan metode alternatif minus efek samping. Solusi ini mencakup rentang yang luas dari terapi alami yang dirancang untuk membantu perbaikan tubuh. Beberapa terapi alternatif umum termasuk obat Cina, akupunktur dan perawatan gizi berbasis.

D. Wanita Perokok

Pada tahun 2020 nanti diperkirakan kematian akibat kebiasaan merokok akan lebih banyak dibandingkan dengan HIV, TBC, kematian persalinan, kecelakaan lalu-lintas, bunuh diri, dan pembunuhan.
Seprti halnya pada Rokok Mengandung Darah Babi prediksi tersebut bukan tanpa alasan. Meskipun hampir setiap orang tahu bahwa merokok dapat menimbulkan gangguan kesehatan, tetapi jumlah perokok terus saja bertambah. Kebiasaan merokok pun tidak lagi didominasi oleh kaum pria. Hampir di seluruh dunia, terutama di negara-negara berkembang, semakin banyak kaum wanita yang gandrung merokok.
Beragam alasan melatarbelakangi kebiasaan merokok pada wanita. Tidak sedikit di antaranya yang beranggapan bahwa rokok adalah simbol wanita modern yang seksi, glamour, matang, dan mandiri. Akan tetapi, di lain pihak ada pula orang yang memiliki kesan bahwa wanita yang merokok bukanlah wanita “baik-baik”. Tak perlu diperdebatkan, kedua pendapat subjektif itu tentu saja sama ngawurnya. Merokok bukanlah cara yang benar untuk menunjukkan independensi seorang wanita. Demikian pula sebaliknya, merokok tidak dapat dijadikan ukuran moral seseorang. Jadi jelas bahwa anjuran untuk tidak merokok semata-mata atas pertimbangan dampak negatifnya terhadap kesehatan.
Pada prinsipnya, merokok adalah kebiasaan yang dapat merugikan kesehatan, baik bagi pria maupun wanita. Hubungan erat antara penyakit jantung, paru-paru, dan kanker dengan kebiasaan merokok tentunya sudah menjadi pengetahuan umum. Sayangnya, dampak negatif rokok terhadap wanita tidak “sesempit” itu. Begitu banyak gangguan kesehatan akibat kebiasaan merokok yang secara “eksklusif” hanya menyerang kaum wanita, khususnya yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi.
Gangguan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi tersebut dapat bermacam-macam bentuknya,  health articles ini mungkin dirasa perlu dikarenakan untuk pencegahan mulai dari gangguan haid, early menopause (lebih cepat berhenti haid) hingga sulit untuk hamil. Pada wanita perokok terjadi pula peningkatan risiko munculnya kasus kehamilan di luar kandungan dan keguguran. Selain itu, sebagaimana yang tertulis dengan jelas dalam setiap kemasan rokok, kebiasaan merokok dapat menyebabkan timbulnya kecacatan pada janin.
Sejauh ini terdapat kurang lebih dua puluh penelitian yang memaparkan kaitan merokok dengan infertilitas. Penelitian pada mencit menunjukkan, nikotin dalam rokok menyebabkan gangguan pematangan ovum (sel telur). Hal inilah yang diduga menjadi penyebab sulitnya terjadi kehamilan pada wanita yang merokok. Selain itu, nikotin juga menyebabkan gangguan pada proses pelepasan ovum dan memperlambat motilitas tuba, sehingga risiko seorang wanita perokok untuk mengalami kehamilan di luar kandungan menjadi sekira 2-4 kali lebih tinggi dibandingkan wanita bukan perokok.
Nikotin pula yang menjadi biang kerok berkaitan dengan healthy lifestyle timbulnya gangguan haid pada wanita perokok. Zat yang menyebabkan seseorang ketagihan merokok ini, ternyata memengaruhi metabolisme estrogen. Sebagai hormon yang salah satu tugasnya mengatur proses haid, kadar estrogen harus cukup dalam tubuh. Gangguan pada metabolismenya akan menyebabkan haid tidak teratur. Bahkan dilaporkan bahwa wanita perokok akan mengalami nyeri perut yang lebih berat saat haid tiba.
Merokok berhubungan dengan risiko tinggi untuk mengalami kelainan dalam kehamilan, antara lain ketuban pecah sebelum waktunya (KPSW) dan gangguan pada plasenta (ari-ari). Kebiasaan merokok pun dikaitkan dengan kelahiran prematur dan berat badan bayi yang dilahirkan akan cenderung rendah. Bayi yang terlahir dengan berat badan rendah biasanya memiliki risiko tinggi untuk mengalami kesakitan bahkan kematian.
Di luar masalah kesehatan reproduksi, seorang wanita perokok juga dihadapkan pada masalah kecantikan dan kesehatan tulang. Profesor Antony Young dari Guys, Kings and St.Thomas School of Medicine, London Inggris, menyatakan bahwa seseorang merokok atau tidak dapat diketahui hanya dengan melihat wajahnya. Seorang perokok memiliki lebih banyak kerutan dan warna kulitnya terlihat lebih keabuan. Ini yang menyebabkan mereka tampak lebih tua dibandingkan wanita seusianya.
Merokok mengaktifkan enzim yang menghancurkan kolagen, sebuah zat yang diperlukan untuk mempertahankan elastisitas kulit. Akibatnya, pada wajah seorang perokok akan timbul lebih banyak kerutan dibandingkan bukan perokok, terutama di sekitar mulut dan mata. Selain itu, saat seorang perokok menghisap rokoknya, karbon monoksida yang terdapat dalam asap rokok akan terserap di dalam darah. Zat toksik yang biasa terdapat pada asap knalpot kendaraan bermotor itu, ternyata 200 kali lebih mudah terikat pada hemoglobin (transporter oksigen) dibandingkan oksigen. Hal ini menyebabkan organ-organ yang seharusnya mendapatkan oksigen dan nutrisi makanan menjadi terganggu metabolismenya, termasuk kulit, organ terluas yang perlu diberi nutrisi.
Masalah lainnya yang harus dihadapi seorang wanita perokok adalah kerapuhan pada tulang. Wanita perokok memiliki massa tulang yang lebih rendah karena efek inhibisi estrogen yang disebabkan oleh nikotin. Padahal, estrogen juga berperan penting untuk membantu metabolisme tulang.
Seperti diketahui, secara alamiah saat seorang wanita mengalami menopause kadar estrogen dalam tubuhnya akan berkurang drastis. Di sisi lain, wanita perokok akan memiliki kadar estrogen yang lebih rendah dan berisiko mengalami menopause lima tahun lebih cepat dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok. Kombinasi kedua hal tersebut mengakibatkan wanita perokok berisiko tinggi untuk mengalami osteoporosis (keropos tulang).
Tanpa bermaksud menakut-nakuti, seluruh fakta tentang dampak negatif rokok terhadap kesehatan wanita sangat penting untuk diketahui. Namun perlu pula diingat, sedalam apa pun pengetahuan tersebut kita miliki, tentu tak akan banyak artinya jika tidak disertai dengan upaya konkret untuk berhenti merokok. Yakinlah bahwa dengan tidak merokok dan mencoba dengan healthy liferstyle kita telah menanamkan investasi besar bagi kesehatan pribadi maupun orang-orang terdekat yang kita sayangi.

E. Alasan Mengapa Rokok Buruk Bagi Perempuan
Sebuah studi terbaru dilakukan Rachel Huxley dari Universitas Minnesota. Studi yang diterbitkan dalam The Lancet Medical Journal itu mengungkap meski perempuan cenderung merokok lebih sedikit daripada pria, mereka berada pada risiko 25 persen lebih besar terkena dampak dari rokok.
Secara biologis, perempuan lebih rentan terhadap bahaya dari merokok aktif dan pasif. Mari kita melihat alasan di balik fenomena ini sebagaimana diulas Times of India, Senin (9/1/2012).
- Wanita hamil dan merokok
Rokok sangat berbahaya bagi bayi yang belum lahir karena mengurangi oksigen dalam tubuh sang bunda, serta meningkatkan risiko keguguran. Jika pun lahir, risiko bayi lahir cacat pun meningkat.
- Infertilitas dan merokok
Ahli medis telah mengingatkan merokok dapat memiliki dampak negatif pada kesuburan pada wanita. Bila dibandingkan non-perokok, wanita merokok hanya 30 persen berkemungkinan mengandung seorang anak.
- Kanker payudara dan merokok
Sebuah studi yang dilakukan Stephanie Soil, seorang lulusan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pittsburgh, terhadap 13.388 wanita menunjukkan perempuan merokok berada pada risiko tinggi terkena kanker payudara ketika dibandingkan pada rekan-rekan mereka yang non-perokok.
-Penyakit jantung dan merokok
Menurut sebuah studi dari University of Minnesota dan Universitas Johns Hopkins karena berbasis gender, perbedaan biologis antara pria dan wanita, wanita yang merokok 25 persen lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit yang berpotensi fatal seperti penyakit jantung.
Studi ini menggarisbesarkan bahwa, “Wanita lebih berkemungkinan mungkin mengekstrak karsinogen (zat penyebab kanker) dan racun dari setiap batang rokok dibandingkan laki-laki”.
Sedangkan kabar baiknya bagi wanita yang berencana untuk berhenti merokok, dengan berhenti merokok risiko terserang penyakit jantung koroner dapat terpangkas setengahnya dalam tahun pertama.
-Risiko lain rokok bagi kesehatan perempuan
Terlepas dari risiko infertilitas dan kanker payudara, merokok juga dapat menyebabkan kanker paru-paru pada wanita. Salah satu penyebab utama dari masalah pernapasan, merokok dapat menyebabkan terbentuknya plak atau gumpalan dalam pembuluh darah (penyakit arteri perifer). Wanita yang merokok juga berhadapan pada risiko terkena osteoporosis lebih besar. Hal ini juga terkait dengan masa menopause yang lebih cepat daripada non-perokok.
-Apakah rokok jenis “light” juga berbahaya bagi wanita?
Ya, bahkan rokok berkategori “light”berbahaya bagi wanita karena menimbulkan sejumlah masalah kesehatan. Hal ini diyakini bahwa sesedikitnya satu hingga empat batang rokok per hari dapat meningkatkan risiko wanita perokok menderita serangan jantung. Dalam beberapa kasus mencatat, yang paling tidak menguntungkan mereka mengalami kematian akibat penyakit jantung.
Sebuah studi terbaru dilakukan Rachel Huxley dari Universitas Minnesota. Studi yang diterbitkan dalam The Lancet Medical Journal itu mengungkap meski perempuan cenderung merokok lebih sedikit daripada pria, mereka berada pada risiko 25 persen lebih besar terkena dampak dari rokok.
Secara biologis, perempuan lebih rentan terhadap bahaya dari merokok aktif dan pasif. Mari kita melihat alasan di balik fenomena ini sebagaimana diulas Times of India, Senin (9/1/2012).










BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Ketidak suburan atau infertilitas telah menjadi momok bagi pasangan suami istri. Infertilitas bisa terjadi baik pada wanita maupun laki-laki. Pasangan suami istri akan dikatakan mengalami infertilitas jika dalam waktu setahun atau lebih belum berhasil hamil meski sudah berusaha. Hingga saat ini kasus infertilitas diperkirakan telah mencapai 15% - 20%.     Kesuburan seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor utamanya tentu usia. Semakin bertambah usia maka tingkat kesuburan akan semakin menurun.
Gaya hidup tidak sehat antara lain kebiasaan mengonsumsi alkohol dan narkoba, kurang olahraga, dan obesitas. “Konsumsi alkohol dan narkoba, pada wanita dapat menghambat ovulasi sehingga siklus haid terganggu. Pada pria kualitas sperma menurun,”. Gaya hidup tidak sehat lainnya adalah kebiasaan merokok. Kebiasaan merokok dapat menurunkan kesuburan terutama pada wanita. Setidaknya 60% wanita perokok mengalami infertilitas.
Pengaruh rokok pada kesuburan wanita dipengaruhi oleh jumlah rokok yang dihisap per hari. Menghisap rokok kurang dari 20 batang per hari akan menurunkan kesuburan hingga 25 %. Bila lebih dari 20 batang per hari kesuburannya akan menurun hingga 50%. Pada laki-laki, rokok dapat menurunkan kuantitas dan kualitas sperma, serta meningkatkan jumlah sperma abnormal.
Dari uraian di atas, penulis mengajukan saran supaya menghindari faktor-faktor tersebut untuk menekan angka kejadian infertilitas.
.
DAFTAR PUSTAKA











KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah berkenan memberi petunjuk dan kekuatan kepada penulis sehingga makalah, “Stereotip Terhadap Perempuan” ini dapat diselesaikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, olehnya itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangan saya harapkan.
Demikian dan akhir kata saya ucapkan banya terima kasih.                        

Makassar, 9 April  2012


P e n u l i s








i
 
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................    i
DAFTAR ISI......................................................................................................................    ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................    1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................    2
A.    Pengertian...........................................................................................................    2
B.     Penyebab Infertilitas Wanita............................................................................      4
C.     Faktor-faktor Yang Meningkatkan Risiko Infertilitas .....................................      5
D.    Wanita Perokok................................................................................................      7
E.     Alasan Mengapa Rokok Buruk Bagi Perempuan.......................................      11
BAB III PENUTUP.........................................................................................................      14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................      15



ii
 

Tidak ada komentar: